Disfungsi saraf kranial ketiga, keempat, dan keenam disebut Palsy Saraf Motorik Ekstraokular (Extraocular Motor Nerve Palsies).
Tiap saraf ini merupakan inervasi otot-otot spesifik.
- Saraf okulomotor (kranial ketiga) merupakan inervasi otot rektus inferior, medial, dan superior; otot ekstraokular oblik inferior; otot pupilokonstriktor; dan otot levator palpebrae.
- Saraf troklear (Kranial keempat) merupakan inervasi otot oblik superior
- Saraf abdusen (saraf keenam) merupakan inervasi otot rektus lateral.
Otot oblik superior mengontrol rotasi ke bawah, intorsi, dan abduksi mata. Disfungsi menyeluruh pada saraf kranial ketiga disebut oftalmoplegia okulomotor total dan bisa berkaitan dengan keabnormalan sistem saraf pusat lainnya. Penyakit miastenia dan distiroid sebaiknya diperiksa sebagai diagnosis yang berbeda.
Penyebab Palsy Saraf Motorik Ekstraokular
- Neuropati diabetik
- Tekanan akibat aneurisma atau tumor otak
- Palsy saraf ketiga (okulomotor) (oftalmoplegia akut, kongenital atau perolehan : aneurisma (terutama di arteri posterior yang saling berhubungan), tumor, trauma atau penyakit mikrovaskular, misalnya diabetes atau hipertensi; jarang terjadi : herniasi unkal, lesi gumpalan sinus kavernosa, penyakit orbital, herpes zoster, leukemia, dan pada anak-anak, migrain oftalmik.
- Palsy saraf keempat (troklear) : trauma kepala tertutup (fraktur pecah) atau pembedahan sinus
- Palsy saraf keenam (abdusen) : kenaikan tekanan intrakranial, trauma, penyakit tiroid idiopatik, dan entitas vaskulopatik, misalnya diabetes, hipertensi, dan aterosklerosis, tidak sering terjadi : artritis sel raksasa, gumpalan sinus kavernosa (meningioma, aneurisma, atau metastasis), sklerosis multipel dan stroke.
Tanda dan Gejala Palsy Saraf Motorik Ekstraokular
- Diplopia pada serangan yang baru saja terjadi
- Palsy saraf ketiga : ptosis, eksotropia (mata terlihat keluar), dilasi pupil, tidak responsif terhadap cahaya, tidak mampu menggerakkan mata
- Palsy saraf keempat : diplopia, tidak mampu merotasi mata kebawah atau ke atas, kepala miring
- Palsy saraf keenam : memutar salah satu mata, ketidakmampuan mata berabduksi di luar garis tengah, kepala miring ke sisi yang tidak diserang
Uji Diagnostik
- MRI, CT Scan, atau sinar-X pada tengkorak menyingkirkan tumor, dan angiografi serebral mengevaluasi kemungkinan adanya keabnormalan vaskular, misalnya aneurisma
- Studi laboratoris mengkaji diabetes
- Tingkat sedimentasi eritrosit menyingkirkan arteritis sel raksasa.
- Kultur dan uji sensitivitas bisa digunakan untuk mengidentifikasi organisme penyebab dan menentukan terapi bagi palsy saraf keenam.
Tindakan Penanganan
- Pembedahan saraf (neurosurgery) perlu dilakukan jika pasien mengalami tumor atau aneurisma intrakranial
- Kortikosteroid dosis tinggi diberikan secara I.V (untuk arteritis sel raksasa)
- Antibiotik dengan dosis yang sangat besar bisa diberikan untuk infeksi.
Info artikel menarik lain silahkan baca Esofagitis Korosif (Esophagitis Corrosive), sedang untuk informasi alat kedokteran & alat kesehatan silahkan kunjungi www.duniaalatkedokteran.com.
Tiap saraf ini merupakan inervasi otot-otot spesifik.
- Saraf okulomotor (kranial ketiga) merupakan inervasi otot rektus inferior, medial, dan superior; otot ekstraokular oblik inferior; otot pupilokonstriktor; dan otot levator palpebrae.
- Saraf troklear (Kranial keempat) merupakan inervasi otot oblik superior
- Saraf abdusen (saraf keenam) merupakan inervasi otot rektus lateral.
Otot oblik superior mengontrol rotasi ke bawah, intorsi, dan abduksi mata. Disfungsi menyeluruh pada saraf kranial ketiga disebut oftalmoplegia okulomotor total dan bisa berkaitan dengan keabnormalan sistem saraf pusat lainnya. Penyakit miastenia dan distiroid sebaiknya diperiksa sebagai diagnosis yang berbeda.
Penyebab Palsy Saraf Motorik Ekstraokular
- Neuropati diabetik
- Tekanan akibat aneurisma atau tumor otak
- Palsy saraf ketiga (okulomotor) (oftalmoplegia akut, kongenital atau perolehan : aneurisma (terutama di arteri posterior yang saling berhubungan), tumor, trauma atau penyakit mikrovaskular, misalnya diabetes atau hipertensi; jarang terjadi : herniasi unkal, lesi gumpalan sinus kavernosa, penyakit orbital, herpes zoster, leukemia, dan pada anak-anak, migrain oftalmik.
- Palsy saraf keempat (troklear) : trauma kepala tertutup (fraktur pecah) atau pembedahan sinus
- Palsy saraf keenam (abdusen) : kenaikan tekanan intrakranial, trauma, penyakit tiroid idiopatik, dan entitas vaskulopatik, misalnya diabetes, hipertensi, dan aterosklerosis, tidak sering terjadi : artritis sel raksasa, gumpalan sinus kavernosa (meningioma, aneurisma, atau metastasis), sklerosis multipel dan stroke.
Tanda dan Gejala Palsy Saraf Motorik Ekstraokular
- Diplopia pada serangan yang baru saja terjadi
- Palsy saraf ketiga : ptosis, eksotropia (mata terlihat keluar), dilasi pupil, tidak responsif terhadap cahaya, tidak mampu menggerakkan mata
- Palsy saraf keempat : diplopia, tidak mampu merotasi mata kebawah atau ke atas, kepala miring
- Palsy saraf keenam : memutar salah satu mata, ketidakmampuan mata berabduksi di luar garis tengah, kepala miring ke sisi yang tidak diserang
Uji Diagnostik
- MRI, CT Scan, atau sinar-X pada tengkorak menyingkirkan tumor, dan angiografi serebral mengevaluasi kemungkinan adanya keabnormalan vaskular, misalnya aneurisma
- Studi laboratoris mengkaji diabetes
- Tingkat sedimentasi eritrosit menyingkirkan arteritis sel raksasa.
- Kultur dan uji sensitivitas bisa digunakan untuk mengidentifikasi organisme penyebab dan menentukan terapi bagi palsy saraf keenam.
Tindakan Penanganan
- Pembedahan saraf (neurosurgery) perlu dilakukan jika pasien mengalami tumor atau aneurisma intrakranial
- Kortikosteroid dosis tinggi diberikan secara I.V (untuk arteritis sel raksasa)
- Antibiotik dengan dosis yang sangat besar bisa diberikan untuk infeksi.
Info artikel menarik lain silahkan baca Esofagitis Korosif (Esophagitis Corrosive), sedang untuk informasi alat kedokteran & alat kesehatan silahkan kunjungi www.duniaalatkedokteran.com.
0 komentar on Extraocular Motor Nerve Palsies :
Post a Comment and Don't Spam!