Hipokloremia dan hiperkloremia merupakan kondisi defisiensi atau kelebihan kadar anion klorida serum. Klorida merupakan anion eksktraselular utama yang mencakup dua-pertiga dari semua semua anion serum. Klorida disekresi oleh mukosa lambung sebagai asam hidroklorik dan menyediakan medium asam yang kondusif untuk pencernaan dan pengaktifan enzim. Klorida juga berpartisipasi dalam mempertahankan asam basa dan menyeimbangkan air dalam tubuh, mempengaruhi osmolalitas atau tonisitas cairan ekstraselular berperan dalam pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam sel darah merah dan membantu mengaktifkan amilase saliva (yang pada saatnya mengaktifkan proses pencernaan).
Penyebab Chloride Imbalance (Ketidakseimbangan Klorida)
Hipokloremia
- Berkurangnya asupan atau absorpsi klorida, misalnya rendahnya asupan natrium dalam makanan, defisiensi natrium, defisiensi kalium, alkalosis metabolik dan pemberian dekstrosa I.V.tanpa elektrolit
- HIlangnya klorida yang sangat banyak akibat diare atau diaforesis berlarut-larut, muntah, pengisapan gastrik atau pembedahan gastrik
Hipokloremia
- Mekanisme kompensasi bagi keabnormalan metabolik lain, meliputi asidosis metabolik, cedera batang otak yang menyebabkan hiperventilasi neurogenik dan hiperparatiroidisme
- Asupan atau absorpsi klorida berlebihan akibat tercernanya amonium klorida yang berlebihan, anastomosis ureterointestinal, pemberian larutan garam normal I.V.atau melalui rute lain (secara oral, melalui pipa nasogastrik, garam enema atau irigasi)
- Hemokonsentrasi akibat dehidrasi
Tanda dan Gejala Chloride Imbalance (Ketidakseimbangan Klorida)
Hipokloremia
- Hipertonisitas otot, tetani, dan napas dangkal dan terdepresi
- Otot lemah dan kejang jika disertai kehilangan natrium
Hiperkloremia
- Agitasi
- Dispnea
- Edema bernintik
- Takikardia, hipertensi
- Jika disertai asidosis metabolik akibat ekskresi basa bikarbonat oleh ginjal : lemah, berkurangnya kemampuan kognitif, napas dalam dan cepat dan koma
Uji Diagnostik
- Kadar klorida serum kurang dari 98 mEq/L memastikan hipokloremia; nilai yang mendukung alkalosis metabolik meliputi pH serum lebih dari 7,45 dan kadar karbondioksida serum lebih dari 32 mEq/L
- Kadar klorida serum lebih dari 106 mEq/L memastikan hiperkloremia; jika terjadi asidosis metabolik, pH serum kurang dari 7,35 dan kadar karbondioksida serum kurang dari 22 mEq/L
Tindakan Penanganan
- Koreksi gangguan yang menyebabkan :
Hipokloremia
- Jika terjadi hipovolemia, beri pasien larutan garam normal I.V.
- Obat yang mengandung klorida, misalnya amonium klorida bisa diperlukan untuk menaikkan kadar klorida garam
- Kalium klorida bisa diberikan untuk alkalosis metabolik
Hiperkloremia
- Untuk hiperkloremia ringan, beri larutan ringer terlaktasi yang berkonversi menjadi bikarbonat dalam hati sehingga meningkatkan basa bikarbonat untuk mengoreksi asidosis
- Untuk asidosis hiperkloremik parah, beri natrium bikarbonat I.V.untuk meningkatkan kadar bikarbonat serum dan memungkinkan adanya ekskresi anion klorida oleh ginjal.
Info artikel menarik lain silahkan baca Penyakit Infeksi Klamidia. Untuk info produk alkes lengkap silahkan kunjungi www.duniaalatkedokteran.com.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk info peluang usaha masakan Jepang Okonomiyaki & Takoyaki pelajari infonya DISINI.
Ketidakseimbangan Klorida |
Penyebab Chloride Imbalance (Ketidakseimbangan Klorida)
Hipokloremia
- Berkurangnya asupan atau absorpsi klorida, misalnya rendahnya asupan natrium dalam makanan, defisiensi natrium, defisiensi kalium, alkalosis metabolik dan pemberian dekstrosa I.V.tanpa elektrolit
- HIlangnya klorida yang sangat banyak akibat diare atau diaforesis berlarut-larut, muntah, pengisapan gastrik atau pembedahan gastrik
Hipokloremia
- Mekanisme kompensasi bagi keabnormalan metabolik lain, meliputi asidosis metabolik, cedera batang otak yang menyebabkan hiperventilasi neurogenik dan hiperparatiroidisme
- Asupan atau absorpsi klorida berlebihan akibat tercernanya amonium klorida yang berlebihan, anastomosis ureterointestinal, pemberian larutan garam normal I.V.atau melalui rute lain (secara oral, melalui pipa nasogastrik, garam enema atau irigasi)
- Hemokonsentrasi akibat dehidrasi
Tanda dan Gejala Chloride Imbalance (Ketidakseimbangan Klorida)
Hipokloremia
- Hipertonisitas otot, tetani, dan napas dangkal dan terdepresi
- Otot lemah dan kejang jika disertai kehilangan natrium
Hiperkloremia
- Agitasi
- Dispnea
- Edema bernintik
- Takikardia, hipertensi
- Jika disertai asidosis metabolik akibat ekskresi basa bikarbonat oleh ginjal : lemah, berkurangnya kemampuan kognitif, napas dalam dan cepat dan koma
Uji Diagnostik
- Kadar klorida serum kurang dari 98 mEq/L memastikan hipokloremia; nilai yang mendukung alkalosis metabolik meliputi pH serum lebih dari 7,45 dan kadar karbondioksida serum lebih dari 32 mEq/L
- Kadar klorida serum lebih dari 106 mEq/L memastikan hiperkloremia; jika terjadi asidosis metabolik, pH serum kurang dari 7,35 dan kadar karbondioksida serum kurang dari 22 mEq/L
Tindakan Penanganan
- Koreksi gangguan yang menyebabkan :
Hipokloremia
- Jika terjadi hipovolemia, beri pasien larutan garam normal I.V.
- Obat yang mengandung klorida, misalnya amonium klorida bisa diperlukan untuk menaikkan kadar klorida garam
- Kalium klorida bisa diberikan untuk alkalosis metabolik
Hiperkloremia
- Untuk hiperkloremia ringan, beri larutan ringer terlaktasi yang berkonversi menjadi bikarbonat dalam hati sehingga meningkatkan basa bikarbonat untuk mengoreksi asidosis
- Untuk asidosis hiperkloremik parah, beri natrium bikarbonat I.V.untuk meningkatkan kadar bikarbonat serum dan memungkinkan adanya ekskresi anion klorida oleh ginjal.
Info artikel menarik lain silahkan baca Penyakit Infeksi Klamidia. Untuk info produk alkes lengkap silahkan kunjungi www.duniaalatkedokteran.com.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk info peluang usaha masakan Jepang Okonomiyaki & Takoyaki pelajari infonya DISINI.
0 komentar on Chloride Imbalance (Ketidakseimbangan Klorida) :
Post a Comment and Don't Spam!