Hernia Hiatal merupakan kelainan dalam diafragma yang menyebabkan sebagian lambung melewati lubang diafragmatik ke dalam dada. Hernia Hiatal terdiri dari tiga tipe, yaitu :
1.Hernia tergelincir (sliding)
2.Hernia paraesofageal (menggulung/rolling)
3.Hernia campuran
Hernia tergelincir, lambung dan tautan gastroesofageal tergelincir menuju dada sehingga tautan gastroesofageal berada diatas hiatus diafragmatik. Pada hernia paraesofageal sebagian kurvatur yang lebih besar pada lambung bergulung melewati kelainan diafragmatik. Penanganan bisa mencegah komplikasi, misalnya strangulasi bagian intratoraks lambung yang mengalami hernia. Hernia campuran memiliki ciri khas dan hernia tergelincir dan hernia menggulung.
Insidensi Hernia Hiatal lebih tinggi pada wanita daripada pria (terutama tipe paraesofageal) dan insidensi semakin tinggi seiring bertambahnya usia. Sekitar 60% orang mengalami Hernia Hiatal saat berusia 60 tahun, tetapi sebagian besar tidak menunjukkan gejala.
Penyebab Hernia Hiatal
- Malformasi diafragmatik yang menyebabkan pelemahan kongenital
- Kenaikan tekanan intra-abdominal akibat asites, kehamilan, obesitas, pakaian ketat, membengkokkan badan, mengejan, batuk manuver valsava, atau latihan fisik ekstrem
- Melonggarnya kerah muskular disekitar taut esofageal dan diafragmatik yang menyebabkan bagian bawah esofagus dan lambung masuk ke dada
- Pelemahan otot akibat penuaan, kanker esofageal, kifoskoliosis, trauma, dan prosedur pembedahan tertentu
Tanda Dan Gejala Hernia Hiatal
Hernia Paraesofageal
- Perasaan penuh di dada atau nyeri yang menyerupai angina pektoris
Hernia Tergelincir
- Tanpa sfingter esofageal bawah (lower esophagealsphincter-LES) inkompeten
- Dengan LES inkompeten : pirosis (smulas), serangan 1 sampai 4 jam setelah makan, yang memburuk saat bersandar, bersendawa, dan tekanan intra-abdominal naik, bisa disertai regurgitasi atau muntah; nyeri dada retrosternal atau substernal akibat refluksi konten gastrik, distensi lambung, umumnya terjadi setelah makan atau saat tidur dan memburuk saat bersandar, bersendawa dan tekanan intra-abdominal naik
- Gejala yang merefleksikan kemungkinan komplikasi
- Pendarahan : ringan atau sangat berat, jelas atau samar disebabkan oleh esofagitis atau erosi kantung gastrik
- Disfagia akibat asofagitis, ulserasi esofageal, atau striktur, terutama saat mengkonsumsi makanan yang sangat panas atau dingin, makanan dan minuman beralkohol atau makanan dalam jumlah banyak
- Nyeri parah dan syok akibat inkarserasi bisa menyebabkan perforasi ulser gastrik dan strangulasi serta gangren pada bagian lambung yang mengalami hernia
Tindakan Penanganan
- Terapi medis mencoba memodifikasi atau mengurangi refluks dengan mengubah kuantitas atau kualitas refluks konten gastrik, memperkuat otot LES secara farmakologis atau mengurangi banyaknya refluks melalui gravitasi
- Batasi aktivitas apapun yang bisa meningkatkan tekanan intra-abdominal (batuk, mengejan, membengkokkan badan)
- Lakukan program berhenti merokok karena rokok menstimulasi produksi asam gastrik
- Lakukan modifikasi makanan berikut : makan dalam jumlah sedikit namun sering setidaknya setiap 2 jam sebelum berbaring (jangan beri makanan kecil sebelum tidur), makan pelan-pelan, hindari makanan yang menyebabkan iritasi, minuman beralkohol dan kopi
- Antasid memodifikasi cairan yang mengalami refluks ke dalam esofagus dan kemungkinan merupakan penanganan terbaik untuk refluks intermitten
- Untuk mengurangi banyaknya refluks, pasien yang kelebihan berat badan sebaiknya menurunkan berat badannya untuk mengurangi tekanan intra-abdominal.
- Terapi obat untuk memperkuat tonus sfingter kardiak bisa meliputi agens kolinergis, misalnya bethanechol (duvoid)
- Metoclopramide (reglan) juga telah digunakan untuk menstimulasi kontraksi otot halus, meningkatkan tonus LES dan mengurangi refluks setelah makan.
Info artikel tentang macam-macam penyakit lainnya silahkan baca Penyakit Herpes Zoster.
1.Hernia tergelincir (sliding)
2.Hernia paraesofageal (menggulung/rolling)
3.Hernia campuran
Hernia tergelincir, lambung dan tautan gastroesofageal tergelincir menuju dada sehingga tautan gastroesofageal berada diatas hiatus diafragmatik. Pada hernia paraesofageal sebagian kurvatur yang lebih besar pada lambung bergulung melewati kelainan diafragmatik. Penanganan bisa mencegah komplikasi, misalnya strangulasi bagian intratoraks lambung yang mengalami hernia. Hernia campuran memiliki ciri khas dan hernia tergelincir dan hernia menggulung.
Insidensi Hernia Hiatal lebih tinggi pada wanita daripada pria (terutama tipe paraesofageal) dan insidensi semakin tinggi seiring bertambahnya usia. Sekitar 60% orang mengalami Hernia Hiatal saat berusia 60 tahun, tetapi sebagian besar tidak menunjukkan gejala.
Penyebab Hernia Hiatal
- Malformasi diafragmatik yang menyebabkan pelemahan kongenital
- Kenaikan tekanan intra-abdominal akibat asites, kehamilan, obesitas, pakaian ketat, membengkokkan badan, mengejan, batuk manuver valsava, atau latihan fisik ekstrem
- Melonggarnya kerah muskular disekitar taut esofageal dan diafragmatik yang menyebabkan bagian bawah esofagus dan lambung masuk ke dada
- Pelemahan otot akibat penuaan, kanker esofageal, kifoskoliosis, trauma, dan prosedur pembedahan tertentu
Tanda Dan Gejala Hernia Hiatal
Hernia Paraesofageal
- Perasaan penuh di dada atau nyeri yang menyerupai angina pektoris
Hernia Tergelincir
- Tanpa sfingter esofageal bawah (lower esophagealsphincter-LES) inkompeten
- Dengan LES inkompeten : pirosis (smulas), serangan 1 sampai 4 jam setelah makan, yang memburuk saat bersandar, bersendawa, dan tekanan intra-abdominal naik, bisa disertai regurgitasi atau muntah; nyeri dada retrosternal atau substernal akibat refluksi konten gastrik, distensi lambung, umumnya terjadi setelah makan atau saat tidur dan memburuk saat bersandar, bersendawa dan tekanan intra-abdominal naik
- Gejala yang merefleksikan kemungkinan komplikasi
- Pendarahan : ringan atau sangat berat, jelas atau samar disebabkan oleh esofagitis atau erosi kantung gastrik
- Disfagia akibat asofagitis, ulserasi esofageal, atau striktur, terutama saat mengkonsumsi makanan yang sangat panas atau dingin, makanan dan minuman beralkohol atau makanan dalam jumlah banyak
- Nyeri parah dan syok akibat inkarserasi bisa menyebabkan perforasi ulser gastrik dan strangulasi serta gangren pada bagian lambung yang mengalami hernia
Tindakan Penanganan
- Terapi medis mencoba memodifikasi atau mengurangi refluks dengan mengubah kuantitas atau kualitas refluks konten gastrik, memperkuat otot LES secara farmakologis atau mengurangi banyaknya refluks melalui gravitasi
- Batasi aktivitas apapun yang bisa meningkatkan tekanan intra-abdominal (batuk, mengejan, membengkokkan badan)
- Lakukan program berhenti merokok karena rokok menstimulasi produksi asam gastrik
- Lakukan modifikasi makanan berikut : makan dalam jumlah sedikit namun sering setidaknya setiap 2 jam sebelum berbaring (jangan beri makanan kecil sebelum tidur), makan pelan-pelan, hindari makanan yang menyebabkan iritasi, minuman beralkohol dan kopi
- Antasid memodifikasi cairan yang mengalami refluks ke dalam esofagus dan kemungkinan merupakan penanganan terbaik untuk refluks intermitten
- Untuk mengurangi banyaknya refluks, pasien yang kelebihan berat badan sebaiknya menurunkan berat badannya untuk mengurangi tekanan intra-abdominal.
- Terapi obat untuk memperkuat tonus sfingter kardiak bisa meliputi agens kolinergis, misalnya bethanechol (duvoid)
- Metoclopramide (reglan) juga telah digunakan untuk menstimulasi kontraksi otot halus, meningkatkan tonus LES dan mengurangi refluks setelah makan.
Info artikel tentang macam-macam penyakit lainnya silahkan baca Penyakit Herpes Zoster.
1 komentar:
umumnya awal munculnya step 1 hingga step 4 butuh ketika selagi 2-3 minggu.
diwaktu persoalan ini sehat, virus Herpes simplex tidaklah penyap malahan mengendap di sel-sel saraf, menjauh bersumber system daya tahan, maka kepada keadaan tertentu virus ini bisa unjuk sedang ke tekstur kulit dan menjelmakan bengkak ulang.
nanah ujian umumnya dipicu oleh :
- Sengatan surya buat bibir
- Demam
- Flu/pilek
- iklim dingin
- Alergi makanan
- luka di mulut
- Pengobatan gigi
- Stress
- terlampaui lelah
bagi sebahagian agung pasien, abses kuis Herpes Simplex tipe-1 kemungkinan cuma memunculkan singkat kesukaran nyeri, melainkan faktor ini sanggup berakibat fatal kepada :
- pasien kelainan system daya tahan contohnya( AIDS)
- pesakit yg menjalani kemoterapi
- pesakit yg menjalani terapi penyinaran
- pesakit yg menjalani pencangkokan sumsum tulang.
terhadap beberapa orang termuat, ketimbis terungkap di perkataan yg bertakaran agung dapat menggelisahi makan dan penyebaran virus ke otak mampu berakibat fatal.
Andrologi | bagaimana mengatasi kulup panjang
Apakah sunat sakit | Metode sunat modesn terkini
hubungi Dokter | Chatting gratis
Post a Comment and Don't Spam!