Penyakit Aspergilosis
Penyakit Aspergilosis merupakan infeksi oportunistik yang kadang-kadang bisa mengancam jiwa, disebabkan oleh fungus dari genus aspergillus, biasanya a.fumigatus, a.flavus atau a.niger.
Penyakit Aspergilosis hanya menyebabkan infeksi pada orang yang mudah terkena penyakit, misalnya orang yang diberi antibiotik, glukokortikoid atau imunosupresan lain dalam waktu yang lama; akibat radiasi; akibat kondisi misalnya AIDS, penyakit Hodgkin, leukemia, azotemia, alkoholisme, sarkoidosis, bronkitis, atau bronkiektasis; dari transplan organ dan (pada aspergiloma) akibat tuberkulosis atau penyakit paru-paru kavitari lainnya.
Penyakit Aspergilosis muncul dalam bentuk utama yaitu :
- Aspergiloma, yang menyebabkan bola fungus dalam paru-paru (disebut miketoma)
- Aspergilosis alergis, yaitu reaksi asmatik hipertensif terhadap antigen Aspergillus
- Aspergilosis endoftalmitis, yaitu infeksi di ruang anterior dan posterior mata yang bisa menyebabkan kebutaan
- Aspergilosis terdiseminasi, yaitu infeksi akut yang menyebabkan septisemia, trombosis, dan infarksi pada organ yang terlihat, terutama di jantung, paru-paru, otak dan ginjal.
Aspergillus bisa menyebabkan infeksi telinga (otomikosis), kornea (keratitis mikotik), atau katup jantung prostetik (endokarditis), pneumonia (terutama penderita yang diberi imunosupresan, misalnya obat antineoplastik atau terapi steroid dosis tinggi), sinusistis; dan abses otak.
Prognosisnya bervariasi pada tiap bentuk, kadang-kadang aspergiloma menyebabkan hemoptisis fatal.
Penyebab Aspergilosis
- Aspergillus, umumnya ditemukan di tumpukan kompos yang berfermentasi dan jerami lembab, ditularkan melalui inhalasi spora fungus atau di aspergilosis endoftalmitis, dengan masuknya spora melalui luka atau cedera jaringan lain.
Tanda Dan Gejala Aspergilosis
- Kolonisasi aspergillus di pohon bronkial yang menimbulkan sumbatan atelektasis dan membentuk bola kusut hifae (filamen fungal), fibrin dan eksudat di rongga yang ditinggalkan oleh penyakit sebelumnya, misalnya tuberkulosis (TBC). Penyakit ini tidak menunjukkan gejala atau gejalanya menyerupai gejala TBC (batuk produktif dan sputum purulen atau berwarna darah, dispnea, empiema, dan abses paru-paru)
- Aspergilosis alergis; suara menciut, dispnea, batuk yang memproduksi sputum, nyeri pleural dan demam
- Aspergilosis endoftalmitis (2 sampai 3 minggu setelah cedera mata atau pembedahan); pandangan berawan, nyeri mata, dan konjungtiva memerah. setelah infeksi ruang anterior dan posterior, pasien menunjukkan tanda eksudat purulen.
- Aspergilosis terdiseminasi; trombosis, infarksi, dan tanda gejala khas septisemia (misalnya menggigil, demam, hipotensi, dan delirium), disertai azotemia, hematuria, obstruksi traktus kencing, sakit kepala, sawan, nyeri dan perih pada tulang dan bengkak jaringan lunak. Penyakit ini berakibat fatal dengan cepat.
Uji Diagnostik Aspergilosis
- Untuk penderita aspergiloma, sinar-X dada memperlihatkan radiolusensi berbentuk sabit yang mengelilingi gumpalan sirkular, namun uji ini tidak bisa menentukan adanya aspergilosis.
- Untuk penderita aspergilosis endoftalmitis, riwayat trauma okular atau pembedahan dan kultur atau eksudat yang menunjukkan adanya aspergillus bisa mendukung diagnosis.
- Untuk penderita aspergilosis alergis, pemeriksaan sputum menunjukkan eosinofil.
- Kultur pengerikan mulut atau sputum yang menunjukkan aspergillus tidak bisa memastikan adanya penyakit, karena orang sehatpun bisa membawa fungus ini.
- Untuk penderita aspergilosis terdiseminasi, kultur dan pemeriksaan mikroskopis pada jaringan yang diserang bisa memastikan diagnosis, namun bentuk ini biasanya di diagnosis pada autopsi.
Tindakan Penanganan Penyakit Aspergilosis
- Pasien aspergilosis tidak harus di isolasi
- Penanganan aspergilosis membutuhkan eksisi lokal pada lesi dan terapi suportif, misalnya fisioterapi dada dan batuk, untuk meningkatkan fungsi pulmoner. Penderita hemoptisis parah akibat bola fungus di paru-paru bisa memanfaatkan lobektomi.
- Aspergilosis alergis membutuhkan desensitisasi dan kemungkinan steroid.
- Aspergilosis terdiseminasi dan aspergilosis endoftalmitis membutuhkan rangkaian amphotericin fungizone I.V selama 2 sampai 3 minggu (dan juga penghentian terapi imunosupresan secara cepat dan tepat).
Informasi Seputar Alat Kedokteran & Kesehatan klik DISINI.
0 komentar on Aspergilosis :
Post a Comment and Don't Spam!